Panduan Cara Memulai Investasi Dan Trading Saham Bagi Pemula
Hal Hal Penting Yang Harus Diketahui Sebelum Memulai Investasi Saham
Pada kesempatan ini kita akan membahas pengertian dan cara memulai investasi atau trading saham untuk pemula.Bagaimana cara bermain saham biar menguntungkan?Investasi dan trading saham sedikit berbeda dengan trading forex, yang mana untuk trading forex sanggup melaksanakan transaksi 2 arah yaitu bisa mengambil keuntungan disaat harga naik dan turun.
Untuk trading saham yang paling sering dilakukan yaitu membeli saham pada harga murah dan menjual pada harga yang lebih tinggi.
Sebelum membahas panduan investasi saham, kita kenali terlebih dahulu hal hal yang harus diketahui sebelum memulai bisnis saham berikut ini:
Apa itu Saham?
Saham yaitu surat berharga bukti kepemilikan perusahaan. Artinya dengan membeli saham, kita telah ikut mempunyai perusahaan tersebut sesuai dengan banyaknya/persentase saham yang dibeli.
Bagaimana Cara Mendaftar biar sanggup membeli dan menjual saham?
Untuk investor individu ibarat kita tidak sanggup eksklusif membeli dan menjual saham begitu saja.Tentu saja ada prosedurnya.
Untuk sanggup membeli dan menjual saham kita harus melalui broker saham atau mediator yang biasanya disebut dengan perusahaan sekuritas.Broker saham tersebut sebagai mediator investor untuk bertransaksi di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI)
Dan pihak broker saham/ sekuritas akan mengenakan fee setiap kali investor melaksanakan transaksi baik itu transaksi beli saham maupun jual saham.
Sekarang ini sudah banyak tersedia broker saham di Indonesia, namun perlu diingat dalam menentukan broker saham pilihlah yang terpercaya dan mempunyai dapat dipercaya dan pastinya mempunyai legalitas resmi dari pemerintah.
Kapan Transaksi Jual Beli Saham sanggup dilakukan?
Untuk transaksi saham baik jual maupun beli dibursa saham dilakukan pada hari dan jam kerja berikut:
Sesi Pertama
- Hari Senin-Kamis pukul 09.00-12.00
- Hari Jumat pukul 09.00-11.30
- Hari Senin-Kamis pukul 13.30-16.00
- Hari Jumat pukul 14.00-16.00
Apa itu Lot?
Pada investasi saham ada istilah Lot. Lot yaitu satuan saham yang berjumlah 100 lembar ( 1 Lot = 100 Lembar saham).
Dalam transaksi pembelian saham investor wajib membeli minimal 1 Lot saham (100 Lembar).
Misalnya:
Anda ingin membeli saham Astra Argo Lestari Tbk.
Harga 1 lembar = Rp 10.000
Maka minimal pembelian yaitu Rp 10.000 x 100 = Rp 1.000.000
Jenis Jenis Pemain Pada Investasi Saham
Ada 3 macam jenis tipe pemain transaksi pada bursa efek yang menginvestasikan uangnya di saham dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
1. Investor
Yaitu orang yang menanamkan uangnya pada bursa saham dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam jangka waktu yang panjang.
Pada umumnya investor akan membeli saham perusahaan yang mempunyai performa dan nilai yang baik untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang.
Biasanya investor lebih mengutamakan analisa mendasar dalam menentukan saham perusahaan yang akan dibeli.
2.Trader
Trader saham yaitu mereka yang mengambil keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli suatu saham.
Dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham, seorang trader akan membeli saham ketika harga sedang turun/murah dan menjualnya kembali disaat harga telah naik.
Biasanya seorang trader lebih mengandalkan analisa teknikal untuk menentukan kapan akan membeli saham dan kapan waktu yang sempurna untuk menjualnya kembali sehingga mendapat keuntungan.
3.Spekulan
Spekulan merupakan orang yang tidak termasuk Investor dan Trader.Spekulan memanfaatkan bursa saham untuk berjudi.
Spekulan biasanya tidak menguasai pengetahuan wacana saham termasuk analisa mendasar dan analisa teknikal.Keputusan yang mereka ambil hanya menurut rumor,tebakan dan hanya ikut ikutan.
Nah, bagaimana dengan Anda?
Akan menentukan sebagai apakah anda dalam memasuki dunia investasi atau bisnis saham ini?Apakah investor,trader atau spekulan?
Panduan dan Langkah Awal Memulai Investasi Saham
Berikut langkah langkah yang harus dilakukan untuk memulai bisnis atau investasi saham:
1.Mengetahui Apa Saja Keuntungan Investasi Saham
Setiap orang yang berinvestasi niscaya bertujuan untuk mendapat keuntungan.Pada investasi saham ada 2 jenis keuntungan yang bisa diperoleh yaitu
- Capital Gain (Selisih harga jual dan beli)
- Dividen (Pembagian hasil)
Disamping capital gain, kita juga bisa mendapat dividen yang dibagikan oleh perusahaan (yang sahamnya kita beli) setiap tahunnya.
Dividen yaitu keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada setiap pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikan saham masing masing.Pada umumnya dividen dibagikan jikalau perusahaan mendapat keuntungan lebih.
Dividen tidak akan dibagikan apabila perusahaan mengalami kerugian.
2.Mematangkan Pengetahuan Sebelum Investasi
Dalam menentukan dan membeli instrumen investasi, penting sekali untuk mempelajarinya secara rinci termasuk saham.
Jika Anda membeli saham artinya anda membeli sebagian kecil dari kepemilikan sebuah perusahaan.Kita sanggup menentukan banyak sekali saham dari ratusan perusahaan yang telah terdaftar sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) berperan sebagai pasar saham.BEI yaitu pasar modal dan berfungsi untuk mempertemukan pihak/perusahaan yang membutuhkan modal disebut emiten dengan pihak yang akan menawarkan modal atau investor.
Anda sebagai investor saham sangat penting untuk mempelajari pengetahuan mendasar dari perusahaan yang akan dibeli sahamnya.
Sangat penting untuk mempelajari cara yang sempurna untuk berinvestasi saham, pengelolaan portfolio, administrasi resiko dan juga mempelajari siklus fluktuasi pergerakan harga saham.
3.Memperiapkan Modal Untuk Investasi
Saat ini telah banyak broker saham yang membuka batas minimal setoral awal yang kecil mulai dari Rp 100.000. Meskipun masih banyak broker saham yang menetapkan modal awal sebesar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
Lalu, berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai investasi saham?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan berikut ini:
- Pertama, seberapa besar kemampuan keuangan anda yang akan ditanamkan untuk investasi saham.
- Kedua, menentukan broker yang menetapkan setoran minimal sesuai dengan kemampuan keuangan anda.
- Ketiga, saham perusahaan apa yang akan anda beli? (untuk melihat harga saham)
- Keempat, berapa banyak saham yang akan anda beli?
Perlu diingat untuk minimal pembelian saham minimal 1 Lot (1 Lot = 100 Lembar).
Namun, untuk bisa berinvestasi saham anda bisa memulainya dengan modal Rp 100 ribu dengan menentukan broker yang menetapkan setoran awal Rp 100 ribu.
Lalu,Bagaimana cara melihat dan mengetahui harga saham?
Anda sanggup memakai software trading gratis ibarat chartnexus atau juga melihat harga saham diinternet.
4. Memilih Broker dan Membuka Akun Rekening Efek
Agar Anda bisa melaksanakan transaksi pada bursa saham setiap investor diwajibkan mempunyai rekening efek terlebih dulu.
Broker saham atau sekuritas merupakan perpanjangan tangan dari Bursa Efek Indonesia.Mereka berfungsi menghubungkan antara investor dengan perusahaan publik dan juga menghubungkan investor dengan investor lainnya.
Untuk dikala ini telah ada lebih dari seratus sekuritas yang ada di Indonesia dan telah menjadi anggota bursa. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan broker saham atau sekuritas:
- MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan)
MKBD dihitung dari total aset dikurangi total kewajiban.
- Fasilitas dan Pelayanan
- Fasilitas online trading
- Akses real time
- Besarnya komisi broker
- Penarikan dana yang praktis dan cepat
- Pelayanan cepat
- Pelayanan yang ramah dari customer service dalam menanggapi kebutuhan investor
- Riset yang Komprehensive
Umumnya sekuritas yang baik juga akan menyediakan layanan rekomendasi mengenai saham tertentu.Dengan riset yang besar lengan berkuasa sanggup membantu investor dalam mengambil keputusan.
Pada waktu anda mendaftar atau membuka akun di sekuritas akan mendapat Rekening Dana Investor (RDI) yang terpisah dengan Rekening Sekuritas.RDI mempunyai kegunaan untuk menyimpan dana investor pada sebuah bank yang berperan sebagai kustodian.
5. Mengenali Saham Berdasarkan Kapitalisasi Pasarnya
Kapitalisasi pasar termasuk faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan saham yang akan dibeli.
Kapitalisasi pasar sanggup dijadikan sebagai patokan harga suatu perusahaan.Yang bisa dihitung dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar sahamnya.Sehingga semakin besar kapitalisasi pasarnya maka semakin mahal juga perusahaan tersebut dihargai oleh pasar.
Jenis Jenis Saham
Berdasarkan kapitalisasi pasarnya, saham dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Saham Lapis Satu (Blue Chip)
Saham lapis pertama disebut juga dengan blue chip, yang mana saham jenis blue chip mempunyai kapitalisasi pasar yang besar diatas Rp 10 triliun.
Umumnya perusahaan yang termasuk blue chip merupakan perusahaan besar yang sudah dikenaloleh masyarakat luas dan sudah mempunyai penghasilan yang stabil.
Saham blue chip yaitu saham favorit pilihan para investor jangka panjang yang lebih mengutamakan mendapat keuntungan dari dividen yang dibagikan secara rutin.
Perusahaan blue chip umumnya mempunyai mendasar yang kokoh dan bisa mencetak keuntungan yang besar dan biasanya produknya dibutuhkan banyak orang.
Contoh saham lapis satu yaitu UNVR, TLKM, ICBP, BBRI, GGRM, BBCA, BBNI
2. Saham Lapis Dua
Saham jenis ini mempunyai kapitalisasi sedang yaitu diantara Rp 1 triliun hingga Rp 10 triliun.
Meskipun perusahaan yang termasuk kategori Lapis Dua ini tidak mempunyai kekuatan saham sebesar kategori Lapis Satu (Blue Chip), tetapi saham lapis dua juga sangat menarik untuk diinvestasikan lantaran keuntungan yang bisa diperoleh juga tidak kalah menjanjikan dari saham blue chip.
Pada umumnya saham lapis dua ini terdiri dari saham perusahaan yang sedang dalam fase berkembang.
Pertumbuhan kinerja dari emiten (perusahaan yang membutuhkan modal) lapis dua juga biasanya lebih garang ketimbang emiten lapis satu/blue chip.
Soal harga, saham lapis dua biasanya lebih murah ketimbang saham lapis satu/blue chip.Saham kategori ini sering dijadikan incaran investor yang mempunyai modal terbatas dan mengharapkan profit dari pertumbuhan kinerjanya.
Biasanya trader sering memanfaatkan jenis saham ini, lantaran pertumbuhannya yang fluktuatif.Yaitu membeli saham ketika harga turun dan menjualnya kembali sehabis harga naik/mendapatkan profit.
Contoh saham lapis dua yaitu : BSDE, PWON, JPFA, BBKP, PPRO, LSIP, AISA.
3. Saham Lapis Tiga
Saham kategori lapis tiga yaitu saham yang mempunyai kapitalisasi kecil dan umumnya mempunyai kapitalisasi dibawah Rp 1 triliun.
Biasanya harga saham lapis tiga mempunyai harga yang murah, walaupun harganya murah saham jenis ini mempunyai cukup resiko lantaran fluktuasi pergerakan harga sahamnya bisa dimainkan secara praktis oleh bandar/broker yang mempunyai modal besar.
Saham lapis tiga juga dikenal dengan saham ''gorengan'', alasannya yaitu harganya seringkali digoreng oleh bandar saham.
Itulah jenis jenis saham sesuai dengan kapitalisasinya. Disarankan untuk berhati hati ketika menentukan saham dan apapun jenis sahamnya baik itu blue chip, lapis dua maupun lapis tiga, alasannya yaitu tidak ada jaminan sepenuhnya bahwa saham blue chip akan selamanya diatas dan saham lapis 3 selamanya murah.
Kenali dengan baik saham yang akan dibeli untuk memperkecil resiko dan memaksimalkan profitnya.
6. Pelajari Cara Menganalisa Saham
Cara untuk menganalisa saham ada 2 macam yaitu analisa mendasar dan analisa teknikal.
1. Analisa Fundamental
Apa itu analisa fundamental?
Analisa mendasar artinya anda harus mengetahui terlebih dahulu kondisi perusahaan yang sahamnya akan dibeli.
Pada analisa fundamental, kita menilai kondisi perusahaan dengan cara membaca laporan keuangannya, melihat kemampuan perusahaan tersebut menghasilkan keuntungan, kondisi cash flow nya, tingkat likuiditas perusahaan, dll.
untuk menilai apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau tidak. Ada beberapa rasio keuangan yang sanggup Anda pakai untuk membantu Anda menentukan valuasi saham incaran Anda, antara lain:
1. Return on Asset (ROA)
Adalah rasio yang dipakai untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan menghasilkan keuntungan higienis dibandingkan dengan total aset yang dimilikinya. Rumus untuk menghitungnya adalah:
ROA = Laba Bersih : Total Aset
2. Return on Equity (ROE)
Adalah rasio yang dipakai untuk membandingkan keuntungan higienis yang dihasilkan dengan modal higienis yang dimiliki oleh perusahaan.
Sama ibarat ROA, semakin tinggi ROE maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rumus untuk menghitungnya adalah:
ROE = Laba Bersih : Total Ekuitas
3. Net Profit Margin (NPM)
Adalah rasio yang dipakai untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mencetak laba, dengan menghitung margin keuntungan dibandingkan dengan total pendapatan yang diterima oleh perusahaan tersebut.
Semakin tinggi nilai NPM, maka semakin efisien perusahaan mengelola keuangannya. Rumus untuk menghitungnya adalah:
NPM = Laba Bersih : Total Penjualan
4. Earning Per Share (EPS)
Adalah nilai yang didapatkan oleh investor sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya.
Semakin tinggi EPS, maka semakin besar keuntungan yang dicetaknya, dan yang lebih penting investor perlu melihat pertumbuhan EPS sebuah perusahaan dari tahun ke tahun. Rumus untuk menghitungnya adalah:
EPS = Laba Bersih : Jumlah Lembar Saham
5. Price to Earning Ratio (PER)
Adalah rasio yang dipakai untuk menghitung mahal atau murahnya sebuah saham, dengan melihat besarnya EPS dibandingkan dengan harga sahamnya.
Semakin kecil rasio PER, maka semakin elok sebuah saham untuk dikoleksi. Rumus untuk menghitungnya adalah:
PER = Harga Saham : EPS
6. Debt to Equity Ratio (DER)
Adalah rasio hutang atau kewajiban terhadap modal higienis yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar DER, maka semakin banyak hutang yang dimiliki dibandingkan modal bersihnya, dan perusahaan yang mempunyai banyak hutang tentunya bukanlah perusahaan yang sehat. Rumus untuk menghitungnya adalah:
DER = Total Liabilitas : Total Ekuitas
7. Price to Book Value (PBV)
Adalah rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai modal higienis per lembar saham perusahaan tersebut. Rumus untuk menghitungnya adalah:
PBV = Harga Saham : Nilai Buku per Lembar Saham.
2. Analisa Teknikal
Cara selanjutnya dalam menganalisa saham yaitu dengan memakai analisa teknikal.Analisa teknikal yaitu mengamati pergerakan harga saham melalui chart software trading.
Biasanya setiap broker saham/sekuritas juga menyediakan layanan software trading. Atau anda bisa memakai software trading chartnexus secara gratis.
Dalam analisa teknikal, kita akan memakai indikator, contoh candlestick,grafik yang disediakan oleh software trading.
Tersedia banyak indikator yang bisa dipakai untuk menganalisa dan memprediksi arah pergerakan demam isu harga saham.
Dengan mempelajari analisa teknikal diperlukan sanggup memprediksi kemana pergerakan harga saham selanjutnya, apakah akan naik atau turun.
Sehingga sanggup dimanfaatkan untuk timing dalam melaksanakan sanksi transaksi.Misalnya jikalau indikator yang dipakai menawarkan sinyal akan naik, artinya waktu yang sempurna untuk membeli saham.
Begitu juga sebaliknya jikalau indikator menawarkan sinyal akan turun, sanggup dimanfaatkan untuk menjual saham dengan ketentuan sudah mendapat profit.
Bagaimana cara memakai indikator untuk trading saham?
Pada blog ini telah banyak tutorial taktik trading memakai indikator, meskipun tutorial tersebut ditujukan untuk trading forex dan binary option, namun intinya cara membaca indikator tersebut yaitu sama.
Anda tinggal mengadaptasikan dengan software trading saham milik anda.Pada dasarnya cara kerja dan tujuan indikator yaitu sama yaitu untuk memprediksi pergerakan harga akan naik atau turun.
Pilih mana yang paling elok antara analisa mendasar dan analisa teknikal?
Tergantung anda lebih nyaman memakai yang mana. Sebenarnya kita sanggup memakai keduanya sekaligus karena analisa mendasar dan teknikal yaitu hal yang saling melengkapi pada investasi saham.
Analisa mendasar untuk menentukan dan mengeliminasi saham yang layak untuk dibeli sesuai kebutuhan dan kemampuan investor.
Sedangkan analisa teknikal berfungsi untuk menentukan waktu yang sempurna kapan harus membeli dan menjual saham biar mendapat keuntungan.
Nah, itulah beberapa langkah yang harus dipersiapkan untuk memulai investasi saham.Semoga artikel ini sanggup menawarkan sedikit citra mengenai apa yang harus dilakukan untuk bermain saham.Semoga bermanfaat. Sumber http://www.iqbisnis.com
0 Response to "Panduan Cara Memulai Investasi Dan Trading Saham Bagi Pemula"
Post a Comment