Penjelasan Lengkap Apa Itu Investasi Reksadana Untuk Pemula?

Pengertian dan klarifikasi cara kerja investasi reksadana

Pada kesempatan ini kita akan membahas perihal cara kerja investasi reksadana,macam macam reksa dana,NAB /Nilai Aktiva Bersih dalam dunia reksa dana.

Akhir final ini investasi reksadana banyak diminati mulai dari reksadana syariah,saham online dan lain lain.

Sebelum mempelajari cara investasi reksa dana untuk pemula,mestinya harus mengetahui terlebih dahulu pengertiannya.

Baca Juga


Apa itu Reksa Dana?


Reksadana yaitu wadah dan sistem pengelolaan dana/modal para investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.

Dana tersebut selanutnya dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

Untuk masyarakat yang masih awam,Manajer Investasi seringkali dianggap sebagai orang atau perorangan.Dan hal tersebut tidaklah benar lantaran Manajer Investasi bergotong-royong yaitu perusahaan.

Dan biasanya perusahaan yang melaksanakan perjuangan ini dijuluki dengan Manajemen Investasi,Asset Management atau Investment Management.

Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana yaitu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”

Dari kedua definisi tersebut, terdapat empat unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:
  • Reksadana yaitu kumpulan dana dan pemilik (investor).
  • Diinvestasikan pada imbas yang dikenal dengan instrumen investasi.
  • Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
  • Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang.  
 Pengertian dan klarifikasi cara kerja investasi reksadana  Penjelasan Lengkap Apa Itu Investasi Reksadana Untuk Pemula?
Pada reksadana, administrasi investasi akan mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan laba ataupun kerugian dan mendapatkan dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.

Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, di mana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai kawasan penitipan kolektif dan administratur.

Karakteristik Reksadana di bagi menjadi 2 macam yaitu:

Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana sanggup digolongkan sebagai berikut:

1.Reksadana Terbuka

yaitu reksadana yang sanggup dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui prosedur perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada ketika ini yaitu merupakan reksadana terbuka.

2.Reksadana Tertutup

yaitu reksadana yang tidak sanggup dijual kembali kepada perusahaan administrasi investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya sanggup dijual kembali kepada investor lain melalui prosedur perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.

Jenis-jenis Reksadana


Berikut macam macam jenis reksadana:


1.Reksadana Saham.

Reksadana saham yaitu reksadana yang melaksanakan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam imbas bersifat ekuitas (saham).

Efek saham umumnya menunjukkan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden.

Reksadana saham menunjukkan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan tingkat resikonya.

2.Reksadana Campuran.

Reksadana gabungan yaitu reksadana yang melaksanakan investasi dalam imbas ekuitas dan imbas hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham.

Potensi hasil dan resiko reksadana gabungan secara teoretis sanggup lebih besar dari reksadana pendapatan tetap,tetapi masih lebih kecil dari reksadana saham.

3.Reksadana Pendapatan Tetap.

Reksadana pendapatan tetap yaitu reksadana yang malakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam imbas bersifat hutang.

Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang menciptakan nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tetapi tetap lebih rendah daripada reksadana gabungan atau saham.

4.Reksadana Pasar Uang.

Reksadana pasar uang yaitu reksadana yang melaksanakan investasi 80% pada imbas pasar uang yaitu imbas hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, menyerupai SBI, deposito.

Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang mempunyai risiko terendah namun juga menunjukkan return yang terbatas.

5.Reksadana Index

Reksadana Index yaitu reksadana yang isinya yaitu sebagian besar dari index tertentu (tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut) dan dikelola secara pasif, artinya tidak melaksanakan jual beli di bursa, kecuali ada subscription gres atau redemption.

Oleh karenanya reksadana index biasanya laba dan kerugiannya sejalan dengan index tersebut (jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil).

Jika reksadana tersebut diperjualbelikan di bursa, maka disebut Exchange Traded Fund (ETF) dan harganya berfluktuasi tiap detiknya, sehingga bergotong-royong menyerupai saham.

Keduanya, baik reksadana index maupun ETF disebut pengelolaaan dana index dan di Amerika Serikat pada tahun 2013, meliputi 18,4% dari seluruh pengelolaan dana bersama (mutual funds).

Apa itu Nilai Aktiva Bersih (NAB)?

NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana, NAB yaitu nilai yang menggambarkan total kekayaan higienis Reksa Dana setiap harinya.

Produk Reksadana dijual dalam satuan unit, Reksadana memungkinkan investor membeli dalam jumlah unit, maupun dalam Rupiah yang dikonversi dalam unit.

NAB per saham/unit penyertaan (NAB/UP) yaitu harga masuk akal dari portofolio suatu Reksadana sehabis dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada ketika tersebut.

Nilai ini berubah-ubah setiap harinya dan dipengaruhi oleh transaksi pembelian dan penjualan Reksa Dana oleh para investor, harga pasar dari aset Reksa Dana dan perubahan dana kelolaan.

Manfaat Investasi Reksadana


Reksa Dana mempunyai beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik.

Berikut beberapa kelebihan dan manfaat investasi Reksadana:


1.Dikelola oleh administrasi profesional

Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana.

Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak sanggup melaksanakan riset secara pribadi dalam menganalisa harga imbas serta mengakses warta ke pasar modal.

2.Diversifikasi investasi

Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak sanggup menghilangkan), lantaran dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada banyak sekali jenis imbas sehingga risikonya pun juga tersebar.

Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau imbas secara individu.

3.Transparansi warta

Reksa Dana wajib menunjukkan warta atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan sanggup memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.

Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor sanggup memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

4.Likuiditas yang tinggi

Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi.

Dengan demikian, Pemodal sanggup mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap ketika sesuai ketetapan yang dibentuk masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.

Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

5.Biaya Rendah

Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melaksanakan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.

Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melaksanakan transaksi sendiri di bursa.

Apa Saja Risiko Investasi Reksa Dana


Untuk melaksanakan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.


Berikut beberapa kemungkinan resiko pada investasi reksa dana:


1.Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan

Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal.

Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akhir kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab mendasar lainnya.

2.Risiko Likuiditas

Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melaksanakan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama.

Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana.

Hal ini sanggup terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melaksanakan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut.

Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.

3.Risiko Pasar

Risiko Pasar yaitu situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis.

Istilah lainnya yaitu pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis.

Risiko pasar yang terjadi secara tidak pribadi akan menyebabkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga.

Oleh lantaran itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.

Baca juga:

4.Risiko Default

Risiko Default terjadi bila pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya.

Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara menentukan Manajer Investasi yang menerapkan taktik pembelian portofolio investasi secara ketat.

Reksa dana yaitu produk dari perusahaan (Manajement Investasi) yang termasuk dalam bidang pasar modal yang diawasi secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),Sehingga bisa diberi kewenangan melaksanakan penghimpunan dana dari masyarakat.

Tetapi perlu hati hati dalam menentukan perusahaan Manajemen Investasi,karena tidak sedikit investasi bodong ,yang mana melaksanakan penghimpunan dana secara ilegal.Pastikan membeli produk reksa dana di kawasan yang terpercaya.
Sumber http://www.iqbisnis.com

Related Posts

0 Response to "Penjelasan Lengkap Apa Itu Investasi Reksadana Untuk Pemula?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel