Strategi Trading Cara Memprediksi Arah Pergerakan Paling Akurat Dengan Price Pattern [Forex Dan Binary Option]

Cara menganalisa /prediksi forex dan binary option terbaik dan akurat memakai Price Pattern

Setiap trader baik pemula maupun senior niscaya gemar mencari cara prediksi atau analisa trading yang nyaman terbaik dan akurat supaya selalu profit.Salah satu dalam berguru trading (Forex dan Binary) untuk pemula yaitu mempelajari dan mengetahui pola harga yang sedang dan akan terjadi dalam suatu pergerakan market trading.

Dengan bisa mengenali pola harga yang muncul akan sangat membantu dalam memprediksi atau menganalisa musim yang akan terjadi,nah disitulah kita gunakan sebagai momen untuk membuka posisi trading.

Salah satu teknik cara analisa trading ialah Pola harga atau yang disebut dalam bahasa kerennya Price Pattern.Pada kesempatan kali ini kita akan membahasnya.

Apa si Price Pattern itu?

Price Pattern ialah pola yang terjadi dari suatu pergerakan arah harga ,yang secara sadar atau tidak pola harga ini selalu berulang.Dari waktu ke waktu pergerakan harga selalu membentuk suatu pola tertentu yang sanggup terulang lagi diwaktu berikutnya.

Jika kita bisa mengetahui arah yang akan terjadi tentu saja open posisi trading yang kita pilih akan menguntungkan.Walaupun tidak 100% akan selalu benar,karena intinya tidak ada teknik analisa apapun yang bisa menjamin 100% tepat akurat,bahkan trader senior sekalipun.

Dalam suatu pergerakan harga dalam market hanya ada dua macam Price pattern yaitu reversal dan continuation.Yah,...jika tidak berbalik arah tentu saja akan meneruskan arah sebelumnya.Inilah kunci dalam trading entah itu forex maupun binary.

Pola harga atau Price Pattern ada 2 macam yaitu:

1. Reversal  Yaitu suatu harga yang membentuk pola yang menunjukan akan terjadinya pembalikan arah trend.
2. Continuation Yaitu suatu harga yang membentuk pola yang mengisyaratkan bahwa pergerakan harga akan cenderung meneruskan pergerakan arah musim sebelumnya.

Reversal Price Pattern

Dalam reversal price pattern terdapat 3 macam pola yang mengisyaratkan akan terjadinya perubahan musim yaitu:

1.Double Top dan Double Bottom

Sebelum memulai lebih lanjut perlu diketahui kita akan menyebut:

• Puncak sebagai Top
• Lembah sebagai Bottom
• Trend naik sebagai Uptrend atau Bullish
• Trend turun sebagai Downtrend atau Bearish

Double Top terlihat ibarat dua puncak kembar (berdampingan)dan Double Bottom terlihat ibarat dua lembah kembar (berdampingan).Sangat gampang untuk mengenali kedua pola ini.Kedua pola ini juga mempunyai potensi akurasi yang tinggi.

Double Top

Pola double top biasanya terjadi atau muncul pada dikala uptrend yang akan berkembang menjadi downtrend.Boleh dikatakan pola ini muncul pada penghujung uptrend.Saya ilustrasikan pada gambar dibawah ini:

• Pergerakan ditandai dengan 6 titik ibarat pada gambar
• Pola double top berpotensi terbentuk jikalau harga sudah bergerak turun dari titik 3
• Ketika titik 4 berhasil ditembus,artinya pola double top berhasil terbentuk (terkonfirmasi)
• Dengan terbentuknya double top artinya ‘’garis base’’juga berhasil ditembus.Dan pergerakan selanjutnya sanggup dipastikan akan berbalik arah atau berpotensi bearish.
• Jarak bearish yang mungkin akan ditempuh ialah sejauh level puncak hingga ke base.Contoh jikalau jarak antara level puncak hingga ke base 50 pips,maka potensi harga turun setelah base ditembus sejauh 50 pips (dari base ke bawah 50 pips).

Pola double top ada saatnya terjadi pull back.Biasanya pull back berpotesi akan terjadi ketika pergerakan harga telah ‘’setengah jalan’’ menuju target.Contoh:jika seandainya sasaran pergerakan 100 pips,maka jikalau terjadi pullback,ketika harga telah turun sekitar 50-60 pips setelah base ditembus.

Pola double top dikatakan gagal jikalau pull back yang terjadi kebablasan hinga menembus garis base.seperti gambar dibawah ini:

Double Bottom

Secara singkatnya ialah kebalikan dari double top.Dan pola double bottom biasanya terjadi pada penghujung downtrend dan mengisyaratkan terjadi bullish.

Disaat garis base ditembus dan pola double bottom telah berhasil terbentuk (terkonfirmasi) maka berpotensi besar akan terjadi bullish.

Cara memprediksinya sama persis dengan double top hanya saja arahnya keatas.

Pola double bottom dikatakan gagal jikalau pull back yang terjadi kebablasan menembus garis base terus kebawah.

2.Triple Top dan Triple Bottom

Triple Top dan Triple Bottom intinya tidak jauh beda dengan double top dan double bottom.Yang membedakan ialah

• jika double top dan double bottom mempunyai 2 puncak atau 2 lembah
• Jika triple top dan triple bottom mempunyai 3 puncak atau 3 lembah

Untuk memudahkan pemahamannya kita perhatikan gambar saja:

Berdasarkan gambar diatas kemungkinan terjadinya Pul back dimulai dari titik 7 mengarah ke garis Base.
Perlu diketahui terjadinya pull back ibarat ini walaupun cukup sering namun tidak selalu terjadi.
Jika base ditembus sebab pull back dipastikan pola tersebut gagal atau failed.

Perlu diketahui: ketiga klimaks (pada triple top) dan ketiga titik lembah (pada tiple bottom) tidak selalu berada pada level yang sama (lurus).Namun jikalau diperhatikan sekilas tidak terlalu beda jauh.

 3.Head and Shoulders & Inverse Head and Shoulders

 Kedua pola ini juga termasuk tidak mengecewakan terkenal sebab mempunyai tingkat akurasi yang tinggi,disebut Head and shoulders sebab jikalau dilihat bentuk polanya seolah ibarat kepala dan bahu.

Head and Shoulders
 
Kadang kala pola ini sering disalah persepsikan sebagai triple top,tetapi ada beberapa faktor penting yang membedakan pola ini dengan triple top.Sekarang kita lihat gambar dibawah ini:

• Pola ini disebut head and shoulders jikalau muncul pada ujung sebuah uptrend
• Jika pada pada triple top titik 1 ,2 3,cenderung selevel ,tetapi pada head and shoulders titik tengah atau titik 3 lebih tinggi dari titik 1 dan titik 5 .
• Titik puncak (3) disebut sebagai head
• Titik 1 dan titik 5 disebut shoulders
• Pola ini terkonfirmasi apabila garis ''neckline'' telah tertembus (titik 6) dan pergerakan harga cenderung akan bergerak turun sejauh jarak dari puncak ke garis ''neckline'' (lihat tanda panah merah pada gambar diatas)
•  Kadang pull back terjadi (tidak selalu) bergerak naik (titik 7) lagi kearah garis neckline,jika setelah mengenai garis neckline pergerakan harga memantul kebawah maka pola ini dikatakan terbentuk sempurna
• Jika pull back yang terjadi menembus garis neck line bablas keatas,maka pola ini dianggap gagal.

Inverse Head and Shoulders

Pola ini ialah kebalikan daari head and shoulders .Pola ini biasanya terjadi pada penghujung downtrend.Untuk cara konfirmasinya persis sama dengan pola head and shoulders.

• Jika pola ini telah terkonfirmasi maka harga akan bergerak naik sejauh jarah dari bottom ke garis neckline.
•  Jika pull back yang terjadi menembus garis neckline dan terus kebawah,artinya pola ini dianggap gagal.

CONTINUATION PRICE PATTERN

Continuation price pattern ialah pola harga yang terbentuk yang mengindikasikan pergerakan harga akan dan masih meneruskan arah musim yang terjadi kini dan sebelumnya.Atau dengan kata lain pola ini menunjukan musim masih akan terus berlanjut.

Price pattern continuation dikelompokkan menjadi 5 yaitu:

1. Triangle
2. Flag and Pennant
3. Wedge Formation dan Rectangle Formation
4. Continuation Head and Shoulders Pattern
5. Konsep Supply dan Demand

Baiklah mari kita bahas satu persatu:

1.Triangle

Triangle atau dalam bahasa indonesia artinya segitiga.Pola ini terbentuk sebab pasar bergerak sideways dan tekanan antara pembeli dan penjual seimbang,yang akhirnya grafik pergerakan harga mengerucut dan membentuk ibarat segitiga ( triangle ).

Pola triangle dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Symmetrical triangle
2. Ascending triangle
3. Descending triangle

Biar lebih terperinci dan paham pribadi saja kita bahas satu persatu:

1.Symmetrical triangle

Symmetrical triangle yaitu pola segitiga yang mempunyai garis support (level terendah) dan resistance (level tertinggi) yang kemiringannya (konvergen) berlawanan menuju satu titik.Walapun dinamakan symmetrical atau simetris ,tetapi pada kenyataannya bentuk pola ini bukanlah selalu simetris.Perhatikan gambaran gambar dibawah ini:

Dari gambar diatas kita bisa perhatikan pola ini terbentuk ketika pasar mengalami ''rally'' kemudian terjadi sideways atau disebut konsolidasi.Symmetrical triangle pada Uptrend:

• Pola symmetrical triangle tidak harus mempunyai empat titik reversal point (titik pembalikan arah) yang terdiri dari dua puncak dan dua lembah.jika sesuai gambar diatas pola ini mempunyai enam titik reversal point yang ditandai dengan angka 1,2,3,4,5,dan 6.
• Konfirmasi pola ini ditandai dengan ditembusnya garis belahan atas (upper line)
• Jika pola ini telah terkonfirmasi maka selanjutnya harga akan bergerak naik kembali.
•  Cara memprediksi targetnya ialah dengan berpatokan pada jarak dari titik A ke titik 1,jika jarak dari titik A ke titik 1 ialah 100 pips maka pergerakan berikutnya setelah menembus Upperline sekitar 100 pips
• Seperti biasa setiap pola ada kemungkinan terjadinya Pullback (contoh diatas pada titik 7),jika pergerakan pullback kebawah tidak menembus Upperline dan memantul artinya pola ini masih berlaku.
• Jika pullback yang terjadi kebablasan menuju kebawah menembus garis Upperline ,maka pola ini dianggap gagal.
• Kita perhatikan gambar diatas,titik pertemuan kedua garis (upperline dan baseline) disebut apex
• Pola ini akan akurat jikalau momen ditembusnya garis upperline dihentikan terlalu bersahabat dengan titik apex

Catatan: Sebagai contoh umum harga harus sudah menembus upper line sejauh kira kira 2/3 (dua pertiga) hingga 3/4 dari panjang pola.
Panjang pola ialah jarak dari garis baseline ke titik apex.

 Selain terjadi pada dikala uptrend pola symmetrical triangle juga sanggup terjadi pada dikala downtrend,untuk cara menganalisanya juga sama persis,hanya saja downtrend mengarah kebawah.

2.Ascending triangle

Sebenarnya ascending triangle tidak berbeda jauh dengan symmetrical triangle dari cara menganalisanya.Perbedaannya hanyalah pada bentuknya saja.

Ascending triangle termasuk pola continuation yang sering terjadi pada pergerakan harga Uptrend.Dengan munculnya pola ini mengisyaratkan bahwa tekanan bullish (naik) semakin melebihi tekanan bearis secara bertahap.

• Pola ascending harus mempunyai minimal empat reversal point  (contoh digambar mempunyai enam reversal point).
• Pola ini konfirmasinya ditandai dengan ditembusnya upper line (garis atas) yang berpotensi untuk bullish.
• Cara memperkirakan targetnya yaitu pergerakan harga setelah menembus garis upper line akan bergerak sejauh jarak dari titik 2 ke garis upper line (lihat tanda panah pada gambar).

Walaupun ascending ialah continuation pattern,tetapi juga sanggup menjadi pola reversal jikalau terjadi pada dikala downtrend.Jika keadaannya atau konfirmasinya garis upper line ditembus sehingga harga yang tadinya turun berbalik arah (reversal) bergerak naik (bullish).Contoh Ascending terjadi dikala downtrend,

2.Descending triangle
Karena kita sudah mengetahui cara menganalisa pola Symmetrical triangle dan Ascending triangle maka saya yakin tidak kesulitan untuk memahami pola Descending triangle.

Singkatnya Descending triangle ialah kebalikan dari Ascending triangle.Jika Ascending triangle ialah pola bullish (naik) apapun musim sebelumnya jikalau muncul pola Ascending triangle harga tetap akan bergerak naik.

Nah Descending triangle ialah pola continuation yang muncul dikala downtrend.Dan apapun musim sebelumnya jikalau muncul pola ini harga akan bergerak turun.Ilustrasinya bisa lihat gambar dibawah ini:

Dan Descending triangle akan menjadi pola reversal jikalau muncul pada dikala harga bergerak Uptrend.dan namanya polanya sedikit berbeda yaitu menjadi Descending triangle top,seperti gambar dibawah ini:

2.Flag dan Pennant

1.Flag
Flag intinya ialah channel kecil yang muncul setelah terjadinya rally,dan arah channelnya berlawanan dengan arah rally.Ada dua macam pola continuation jenis Flag yaitu:

• Bullish flag : Terjadi setelah rally bulish kemudian muncul channel kecil membentuk downtrend.
• Bearish Flag:Terjadi setelah rally bearish kemudian muncul channel kecil membentuk uptrend
• Rally adalah pergerakan harga yang cenderung panjang sebab kuatnya tekanan penjual maupun pembeli.

Agar lebih memudahkan pemahaman perhatikan gambar dibawah ini.

Bullish FLAG

• Bullish flag muncul pada dikala terjadinya uptrend yang kemudian membentuk channel bearish kecil
• Pola ini terkonfirmasi jikalau Upper line telah berhasil ditembus oleh harga.
• Jika pola telah terkonfirmasi maka pergerakan harga akan cenderung naik atau bullish.
• Cara memilih targetnya adalah  pergerakan naik harga setelah berhasil menembus upper line ialah sepanjang jarak flagpole (lihat gambar) atau jarak dari titik a ke titik b.
• Jika jarak dari titik a ke titik b (panjang Flagpole) ialah 100 pips,maka sasaran pergerakan harga setelah menembus upper line sekitar 100 pips.

Bearish FLAG

• Bearish FLAG terjadi dikala downtrend yang kemudian membentuk channel bullish kecil. 
• Pola ini terkonfirmasi jikalau Upper line telah berhasil ditembus oleh harga.
• Jika pola telah terkonfirmasi maka pergerakan harga akan cenderung turun atau bearish.
• Cara memilih targetnya adalah  pergerakan turun harga setelah berhasil menembus lower line ialah sepanjang jarak flagpole (lihat gambar) atau jarak dari titik a ke titik b.Jika jarak dari titik a ke titik b (panjang Flagpole) ialah 100 pips,maka sasaran pergerakan harga setelah menembus lower line sekitar 100 pips.

Ada beberapa syarat umum dari pola continuation Flag yaitu:

1. Harus terjadi rally sebelum channel kecil terbentuk.
2. Channel kecil yang terbentuk arahnya harus berlawanan dengan arah rally sebelumnya
3. Panjang channel kecil minimal 1/3 panjang Flagpole

2.Pennant

Pennant bekerjsama ialah pengembangan bentuk dari pola symmetrical triangle.Yang membedakan hanya pada pennant terjadi didahului oleh adanya rally panjang dan tidak mengecewakan curam.Boleh dibilang pennant ialah hasil kombinasi antara symmetrical triangle dengan flag.

Karena itu cara menganalisa pola pennant sama ibarat aturan aturan pada symmetrical triangle dan flag.Ilustrasi pola pennant bisa dilihat ibarat gambar dibawah ini:

3.Wedge Formation dan Rectangle Formation

Wedge Formation

Pada dasarnya wedge formation hampir sama ibarat pennant,yang membedakan hanyalah kemiringan dari channel kecil yang kedua garis segitiganya searah,maksudnya kedua garis mengarah keatas (bullish wedge formation) atau kebawah (bearish wedge formation).

Kita sanggup mengenali pola wedge dengan melihat kemiringannya yang mengarah keatas atau kebawah.

Untuk aturan umum cara menganalisanya hampir sama dengan pola flag:

• Kemiringan wedge (channel kecil) sebagai continuation pattern arahnya harus berlawanan dengan tren yang sedang terjadi.
• Wedge formation continuation pada dikala Bullish disebut Falling Wedge
• Wedge formation continuation pada dikala Bearish disebut Rising Wedge

Perlu diketahui:

• Walaupun wedge bekerjsama ialah pola continuation,tetapi wedge juga sanggup berfungsi menjadi pola reversal (meskipun hal ini jarang terjadi).
• Falling wedge sanggup menjadi pola reversal bullish jikalau muncul pada ujung Downtrend
• Rising wedge sanggup menjadi pola reversal bearish  jikalau muncul pada ujung Uptrend.

Rectangle Formation

Rectangle formation continuation mempunyai banyak nama,meskipun begitu tidak sulit untuk mengenali pola ini,Rectangle formation mempresentasikan jeda yang terjadi dimana pergerakan harga bergerak sideways diantara dua garis horisontal yang sejajar.

Ada yang bilang rectangle dengan sebutan trading range atau area kongesti.Walaupun namanya berbeda pola ini tetap mengisyaratkan periode konsolidasi pada sebuah trend,yang biasanya akan dilanjutkan dengan pergerakan yang searah dengan musim yang terjadi sebelumnya.

Boleh dikatakan wedge formation ialah sebuah pola yang terjadi pada sebuah musim yang istirahat namun kemudian melanjutkan kembali arah tersebut.

4.Continuation Head and Shoulders Pattern

Pola ini ialah kebalikan dari pola Head and Shoulders sebagai pola reversal.Namun pola continuation head and shoulders yang terbentuk bisa sama persis dengan pola head and shoulders reversal.Yang membedakan ialah sebagai berikut:

• Pola head and shoulders muncul pada dikala Downtrend.Ditembusnys garis neckline merupakan konfirmasi Pola Continuation head and shoulders
• Pola inverse head and shoulders muncul pada dikala Uptrend.Ditembusnya garis neckline ialah konfirmasi Pola Continuation inverse head and shoulders.

Yang harus diingat yaitu: bahwa pola inverse head and shoulders mempunyai implikasi bullish
Pola head and shoulders mempunyai implikasi bearish,terlepas pada dikala tren apa pola tersebut muncul.

5.Konsep Supply dan Demand

Jika kita definisikan satu persatu adalah:

• Supply artinya ketersediaan
• Demand artinya permintaan

Supply and demand artinya penawaran dan permintaan,yang mana yang memperlihatkan ialah penjual sedangkan yang berperan melaksanakan seruan ialah pembeli.

Sebuah harga akan terbentuk menurut aturan penawaran dan permintaan.Ketika penawaran (supply) akan suatu barang tersebut tinggi,akan tetapi seruan (demand) terhadap barang tersebut rendah maka harga akan jatuh atau turun.Begitu juga sebaliknya Ketika seruan tinggi tetapi penawaran terbatas maka hasilnya harga melonjak naik.

Secara sederhana jikalau banyak yang jual tetapi sedikit yang membeli  maka barang kurang laris alhasil harga barang akan turun.

Sebaliknya jikalau banyak yang ingin membeli tetapi persediaan barang terbatas,barang tersebut kan laris keras,dan secara ototmatis harga barang tersebut akan melonjak naik.

• Baca juga : Analisa teknikal candlestick terbaik paling akurat

Itulah cara analisa atau prediksi forex paling akurat dan terbaik yang sanggup diterapkan dalam musim forex harian .

Sumber http://www.iqbisnis.com

Share this post